Wednesday, February 7, 2018

Makalah QS At Tin

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada nabi kita Muhammad.Saw sebagai pedoman hidup manusia. Al-Qur’an dalam kehidupan manusia dapat melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Dalam pembahasan ini surah At-tin adalah surah ke-95 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah Al-Buruj. Nama At-Tin diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama surah ini yang artinya buah Tin.

1.2.       Perumusan Masalah
1.      Pengertian Surah At-Tin
2.      Makna Surah At-Tin
3.      Kandungan Surah At-Tin
4.      Manfaat Surah At-Tin

1.3.       Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang kandungan surah At-Tin.

1.4.    Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengkaji pembahasan dan browsing data dari internet.

1.5.      Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan dalam penyusunan makalah ini dapat penulis uraikan sebagai berikut :
BAB I        PENDAHULUAN
                   Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II       PEMBAHASAN
                   Bab ini menjelaskan tetang Pengertian Surah At-Tin, Makna Surah At-Tin, Kandungan Surah At-Tin dan Manfaat Surah At-Tin.
BAB III     PENUTUP
                   Pada bab ini diambil beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya.
 

























BAB II
PEMBAHASAN


2.1.   Pengertian Surah At-Tin
2.1.1.      Pengertian Surah (Arab:سورة)
Surah adalah pembagian yang terdapat di dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an dibagi menjadi 114 bab yang disebut "surah". "Surah" itu diatur berdasar panjangnya, dari yang terpanjang sampai yang terpendek, kecuali yang pertama (Surah Al-Fatihah), yang disebut "Pembukaan". Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy, dan ada juga yang menyatakan jumlah ayat dalam Al-Qur’an adalah 6,666 ayat.

Surah-surah dalam Al-Qur'an terbagi atas surah-surah makkiyah dan madaniyah tergantung pada tempat dan waktu penurunan surah tersebut (Mekkah atau Madinah, sebelum atau sesudah hijrah).

2.1.2.      Pengertian At-Tiin Surah At-Tin (Arab: التِّينِ , "Buah Tin")
adalah surah ke-95 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah.Surah ini diturunkan setelah surah Al-Buruj.
Nama At-Tin diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama surah ini yang artinya buah Tin. Surah at-Tin diawali dengan sumpah Allah yang menyebut buah Tin, buah Zaitun, Gunung Sinai, dan Mekkah (ayat 1 hingga 4). Ayat berikutnya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Walau begitu, manusia pada akhirnya akan dikembalikan ke tempat yang paling rendah atau paling hina jika tidak menjalankan perintah Allah. Orang yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dan beramal shaleh dan mereka akan mendapatkan pahala yang terus-menerus. Ayat ke-7 menjelaskan Muhammad adalah utusan Allah, yang ajarannya tidak boleh didustakan.Ayat terakhir menyatakan bahwa Allah adalah "Hakim Yang Paling Adil".

2.1.3.      Surah At-Tin & Terjemahan Surat 95: At-Tiin (Buah tin)
terjemahan Teks Qur'an dan latinnya 01 "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun," – (QS.95:1) وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ Wattiini wazzaituun(i) 02 "dan demi bukit Sinai," – (QS.95:2) وَطُورِ سِينِينَ Wathuuri siiniin(a) 03 "dan demi kota (Mekah) ini yang aman," – (QS.95:3) وَهَذَا الْبَلَدِ الأمِينِ Wahadzaal baladil amiin(i) 04 "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, dalam bentuk yang sebaik-baiknya." – (QS.95:4) لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ Laqad khalaqnaa-insaana fii ahsani taqwiim(in) 05 "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat, yang serendah-rendahnya (neraka)," – (QS.95:5) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ Tsumma radadnaahu asfala saafiliin(a) 06 "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya." – (QS.95:6) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ Ilaal-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati falahum ajrun ghairu mamnuun(in) 07 "Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan, sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?." – (QS.95:7) فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ Famaa yukadz-dzibuka ba'du biddiin(i) 08 "Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?." – (QS.95:8) أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ Alaisallahu bi-ahkamil haakimiin(a).

2.2.       Makna Surah At-Tin
Makna Surah At-Tin Surat at-Tin merupakan urutan surah yg ke-95 dalam Al-Qur'an, yg terdiri atas 8 ayat dan termasuk surah makiyah. Dalam surah ini, Allah bersumpah dengan 4 hal, yaitu: 1. Demi buah tin
2. Demi buah zaitun
3. Demi Bukit Sinai, dan
4. Demi kota Mekah yg aman.

Para ulama tafsir mengatakan bahwa yg di maksud dengan "at-tin" adalah tempat tinggal Nabi Nuh. a.s. Di Damaskus yang banyak ditumbuhi pohon tin, sedangkan zaitun adalah tempat tinggalnya Nabi Isa a.s. di Baitulmukadas yang banyak ditumbuhi buah zaitun. Bukit Sinai merupakan tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Allah, letaknya persis di luar tembok Yerusalem, sedangkan kota Mekah yg aman adalah Mekah al-Mukaramah. Kota ini sejak zaman jahiliah sampai sekarang tetap terjaga dan terpelihara kesuciannya.Selain itu, Mekah merupakan tempat pertama kali Nabi Muhammad menerima wahyu. Allah bersumpah dengan ke-4 nama tersebut karena tempat itu merupakan lokasi para nabi yang telah gigih memperjuangkan agama Allah dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan ketawakalan. Meskipun dalam berdakwah mereka mendapatkan tantangan, hambatan, dan rintangan, namun mereka tidak pantang menyerah.Oleh karena itu, mereka digelari dengan sebutan Ulul azmi, artinya mereka yang memiliki kemauan keras. Mereka adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw.

2.3.       Kandungan Surah At-Tin
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ {1} Artinya: Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun. Pada ayat pertama surat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan At Tin dan Az Zaitun. Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan At Tin dan Az Zaitun[2], namun tidak ada satupun pendapat mereka yang berdasar pada dalil yang shahih,kecuali pendapat yang mengatakan bahwa At Tin adalah buah At Tin yang (sudah dikenal dan) biasa dimakan, dan Az Zaitun adalah (juga) buah Az Zaitun yang biasa diperas darinya minyak Zaitun.

 وَطُورِ سِينِينَ {2} Artinya: “Dan demi Bukit Sinai.” Pada ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan Thuur Siiniin, yaitu sebuah bukit yang padanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berbicara kepada Musa‘alaihissalam. وَ

هَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ {3} Artinya: “Dan demi kota (Mekkah) ini yang aman. Berikutnya Allah bersumpah dengan Al Balad Al Amin, yaitu Makkah. Lalu, mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan hal-hal tersebut? Para ulama tafsir menerangkan sebab-sebabnya yang diantaranya; Karena kedua tumbuhan tersebut (At Tin danAz Zaitun) banyak mengandung manfaat, baik pada pohonnya maupun buahnya, dan karena keduanya sangat tumbuh subur dan baik di Syam, yang merupakan tempat diutusnya Nabi Isa‘alaihissalam menjadi seorang rasul. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan sebuah bukit, karena di tempat itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala berbicara kepada Nabi Musa dan mengutusnya menjadi seorang rasul. Adapun mengapa Allah bersumpah dengan Al Balad Al Amin?Itu karena Mekkah adalah sebuah negeri yang aman bagi orang memasukinya, juga karena di tempat itulah Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus menjadi seorang rasul.dari sini, jelaslah mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan hal-hal tersebut? Itu karena ketiga tempat tersebut adalah tempat-tempat yang disucikan yang Ia pilih, dan telah diutus padanya rasul-rasul-Nya yang paling mulia.

 لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ {4} Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Ayat berikutnya adalah jawaban dari sumpahNya terhadap hal-hal tadi, bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan manusia dalam bentuk dan sifat yang sebaik-baiknya, dengan seluruh anggota tubuh yang seimbang, sempurna, dan tidak kekurangan suatu apapun. Dan semuanya itu menunjukkan atas kekuasaan Allah yang mutlak atas penciptaan dan pengembalian manusia pada hari kebangkitan Allah swt. dalam ayat ini menegaskan secara eksplisit bahwa manusia itu diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Ar-Raghib Al-Asfahani, seorang pakar bahasa Al Quran menyebutkan bahwa kata 'taqwiim' pada ayat ini merupakan isarat tentang keistimewaan manusia dibanding binatang, yaitu dengan adanya akal, pemahaman, dan bentuk fisik yang tegak dan lurus. Jadi 'ahsani taqwiim' berarti bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya. Kalau kita cermati lebih jauh, sesungguhnya kesempurnaan manusia bukan hanya sekedar pada bentuk fisik dan psikisnya saja, kedudukan manusia di antara makhluk Allah lainnya pun menempati peringkat tertinggi, melebihi kedudukan malaikat, "Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak Adam (manusia) dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan mereka atas makhluk-makhluk yang Kami ciptakan, dengan kelebihan yang menonjol." (Q.S. Al Isra 17:70)

Pada prinsipnya, malaikat adalah makhluk mulia. Namun jika manusia beriman dan taat kepada Allah swt., ia bisa melebihi kemuliaan para malaikat. Ada beberapa alasan yang mendukung pernyataan tersebut, yaitu:
1. Pertama, Allah swt. memerintahkan kepada malaikat untuk bersujud (hormat) kepada Adam a.s. Saat awal penciptaan manusia Allah berfirman, "Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan ia adalah termasuk golongan kafir." (Q.S. Al Baqarah 2:34).
2. Kedua, malaikat tidak bisa menjawab pertanyaan Allah tentang al asma (nama-nama ilmu pengetahuan), sedangkan Adam a.s. mampu karena memang diberi ilmu oleh Allah swt., "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman, " Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang golongan yang benar. Mereka menjawab, "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." Allah berfirman, "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."(Q.S. Al Baqarah 2:31-32).
3. Ketiga, kepatuhan malaikat kepada Allah swt. karena sudah tabiatnya, sebab malaikat tidak memiliki hawa nafsu; sedangkan kepatuhan manusia pada Allah swt. melalui perjuangan yang berat melawan hawa nafsu dan godaan setan.
4. Keempat, manusia diberi tugas oleh Allah menjadi khalifah di muka bumi, "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi..." (Q.S. Al Baqarah 2:30). Mencermati analisis di atas, bisa disimpulkan betapa Allah SWT. Telah memberikan kemuliaan yang begitu tinggi pada manusia, bukan hanya yang bersifat fisik dan psikis, tapi juga dari segi kedudukannya. Namun, kalau manusia tidak mampu mengemban amanah yang begitu besar, derajatnya akan turun ke tingkat yang paling hina, bahkan bisa lebih hina dari binatang sekalipun, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikutnya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ {5} إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ {6} Artinya: “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (5) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya (6)” Pada ayat kelima dari kedua ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan tentang keadaan kebanyakan manusia yang kufur terhadap nikmat yang telah Ia berikan kepadanya berupa bentuk fisik yang sempurna dan baik. Maka sudah sewajibnya seorang manusia bersyukur atas nikmat ini, namun justru kebanyakan manusia lalai dan lupa terhadap penciptanya yang telah memberikan kenikmatan-kenikmatan yang tak terbilang, mereka sibuk dengan bermain-main dan hal-hal yang melalaikan mereka.Mereka ridha dengan perkara-perkara rendah dan akhlak-akhlak buruk yang merusak diri mereka sendiri.Akhirnya Allah pun mengembalikan mereka ke dalam neraka yang paling bawah, tempatnya ahli maksiat yang membangkang dan menentang perintah-perintah Allah. Ayat keenam menerangkan bahwa kecuali orang orang yang beriman, yang telah diberikan oleh Rabb mereka keutamaan berupa keimanan, amal yang shalih, dan akhlak yang tinggi dan mulia. Maka bagi mereka derajat yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan pahala dari-Nya yang tiada henti-hentinya terus mengalir kepada mereka dan tanpa terputus. Bahkan mereka terus mendapatkan kelezatan kelezatan yang terus-menerus, kebahagiaan yang tiada habis-habisnya, dan kenikmatan kenikmatan tak terhingga yang abadi dan kekal selama-lamanya. Pada ayat berikutnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ {7} Artinya :“Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?” Pada ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala bertanya dan menegaskan kembali kepada manusia yang telah diciptakan dalam sebaik-baik bentuk, sempurna dan utuh tanpa kekurangan suatu apapun, namun di antara manusia masih ada yang kufur terhadap nikmat nikmatRabbnya dan ingkar terhadap hari pembalasan,”Apa yang membuatmu dan menyebabkanmu wahai anak Adam mendustakan dan mengingkari hari pembalasan terhadap seluruh amal perbuatan, padahal kamu telah mengetahui kekuasaan Rabbmu yang mampu menciptakanmu dengan baik dan sempurna? Bukankah Ia yang telah menciptakanmu jauh lebih mampu untuk menghidupkanmu kembali dan membalas amal-amalmu? Apa yang membuatmu mendustakan semua ini sedangkan kamu mengetahui kebenarannya? Dan di akhir surat At Tiin ini Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ {8} Artinya: “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” Allah Subhanahu wa Ta’ala kembali bertanya dalam ayat ini yang maknanya, “Apakah adil dan sesuai dengan hikmah-Nya jika Ia menciptakan makhluk-Nya untuk kemudian dibiarkan dan ditinggalkan begitu saja tanpa diperintah dan dilarang, dan tanpa diberikan balasan baik ataupun buruk? Ataukah sesuai keadilan dan hikmah-Nya itu, jika Ia Yang Maha Pencipta dengan tahapan demi tahapan penciptaan, kemudian Ia memberikan seluruh nikmat-nikmat-Nya yang tiada terbilang, lalu membimbing mereka dengan bimbingan yang baik dan bijaksana, dan akhirnya Ia mengembalikan mereka kepada tujuan dan inti kehidupan mereka, yaitu akhirat yang kepadanyalah orang-orang beriman menuju?” Ada sebuah hadits yang erat kaitannya dengan ayat terakhir ini. Yang mungkin hadits ini dijadikan hujjah oleh sebagian mereka yang beranggapan akan sunnahnya hukum membaca lafazh (بَلَى، وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ), atau lafazh (سُبْحَانَكَ فَبَلَى) tatkala seseorang membaca surat At Tiin ini sampai pada penghujung ayatnya. Hadits ini dikeluarkan oleh Abu Dawud, At Tirmidzi, Ahmad, dan lain-lainnya dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu , beliau berkata : مَنْ قَرَأَ : وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ ، فَقَرَأَ : أَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِيْنَ ، فَلْيَقُلْ : بَلَى ، وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ . “Barangsiapa yang membaca ‘Wat tiini waz Zaituun’ sampai ia membaca ‘Alaisallaahu bi Ahkamil Haakimiin’ ; maka hendaknya ia mengucapkan: ‘Balaa Wa Ana ‘Alaa Dzaalika minasy Syaahidiin’ (Ya, dan aku atas hal itu termasuk orang-orang yang bersaksi).” Namun hadits ini dha’if, sebagaimana yang telah dihukumi oleh Asy Syaikh Al Albani[12], disebabkan pada sanadnya terdapat perawi (dan ia bukan seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam -pen) yang mubham.

2.4.    Manfaat Surah At-Tin
2.4.1.   Manfaat membaca surah At-Tin
Sama dengan manfaat kita membaca surah-surah dalam Al-Qur’an. Ada banyak manfaat yang dapat kita ambil dari membaca surah Al-Qur’an termasuk surah ini, yakni manfaat secara jasmani dan rohani.Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Al-Quran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi.Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Alquran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita.Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu.Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ). Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakanAlquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).



2.4.2.   Manfaat Buah Tin
Buah tin atau dalam bahasa latin disebut juga Ficus carica merupakan sejenis buah yang berasal dari Asia Barat yang sangat terkenal dalam dunia Islam. Hal ini dikarenakan buah tin disebut oleh Allah SWT dalam firman Allah SWT dalam Alquran pada surat At-tin yaitu surat ke 95. Buah tin juga merupakan salah satu buah kesukaan Rasululah SAW. Diriwayatkan dari Abu Zar r.a.bahwa pada suatu hari,Rasulullah mendapatkan hadiah satu bekas buah tin, kemudian Nabi Muhammad SAW mengajak sahabat- sahabat untuk makan dan Nabi pun juga ikut makan seraya berkata "Kalau aku perkataan tentang buah yang diturunkan dari syurga,niscaya aku katakan inilah kerana buah- buahan syurga tidak berbiji. Oleh karena itu, makanlah buah ini. Sesungguhnya buah ini menghentikan penyakit buasir dan menyehatkan badan." Dari sabda Rasulullah SAW tersebut, bisa kita simpulkan bahwa buah tin merupakan buah yang berasal dari syurga dan termasuk buah yang mengandung manfaat di dalamnya dan telah disebutkan Rasulullah yaitu untuk mencegah penyakit dan menyehatkan badan, serta untuk menghilangkan toksin yang berbahaya di dalam tubuh manusia. Di dunia ini, terdapat dua jenis buah tin yaitu buah tin basah dan buah tin kering. Perbedaan antara kedua jenis buah tin itu hanya pada kadar kalorinya. Jika pada buah tin kering, mengandung 6 kali kalori lebih banyak dari buah tin basah. Buah tin sangat kaya dengan nutrisi dalam tubuh buahnya. Diantara nutrisi- nutrisi tersebut antara lain protin, lemak, karbohidrat, vitamin, kalsium, zat besi, dan potassium. Kadar nutrisi buah tin adalah protin sebanyak 4.3 mg, serat 5.6 mg, energi 274 kkal, kalsium 126 mg, karbohidrat yaitu 63.4 mg, vitamin C sekitar 1 mg. Karena buah tin kaya dengan berbagai nutrisi di dalamnya, maka buah tin juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Berikut saya uraikan manfaat buah tin bagi kesehatan yang saya dapat dari berbagai sumber terpercaya.
1. Buah tin bisa membunuh bakteri yang mengganggu kesehatan tubuh.
2. Dapat menurunkan kadar kolesterol tubuh.
3. Bagi anda yang sedang diet, buah tin cocok untuk menurunkan berat badan anda dan memperlancar diet sehat anda.
4. Menambah nafsu makan
5. Merangsang pembentukan hemoglobin dalam darah, sehingga sangat cocok digunakan bagi penderita anemia.
6. Mengurangi risiko penyakit jantung
7. Mengobati sembelit atau konstipasi
8. Buah tin bermanfaat memperkuat tulang dan sendi dan mempercepat perkembangan tulang dan gigi pada anak karena banyak mengandung kadar kalsium.
9. Melawan sel- sel kanker yang berkembang dalam tubuh manusia
10. Membantu bernapas normal bagi penderita sesak napas atau asma

2.4.3.      Manfaat Buah Zaitun
Ada 8 (delapan) Manfaat menakjubkan buah zaitun untuk kesehatan. Buah zaitun telah tumbuh sejak 8000 tahun yang lalu terutama di kawasan Mediterania. Buah zaitun berasal dari pohon Olea europea yang dapat tumbuh selama bertahun-tahun. Anda biasanya mengonsumsi buah zaitun sebagai salad atau topping pizza. Selain itu Anda juga menggunakan minyak zaitun untuk berbagai keperluan kecantikan maupun kesehatan. Mencegah berbagai jenis kanker Buah zaitun mengandung zat anti oksidan dan karotenoid yang disebut dengan lutein.Lutein membantu menghancurkan radikal bebas di dalam tubuh yang dapat menyebabkan kanker.Buah zaitun ampuh untuk mencegah berbagai jenis kanker seperti kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker lambung. Mencegah penuaan dini Sifat anti oksidan yang ada di dalam buah zaitun selain untuk mencegah kanker juga dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini yang terjadi di kulit Anda. Menyehatkan pencernaan Buah zaitun memiliki beberapa manfaat untuk menyehatkan pencernaan sebab buah zaitun mempunyai kemampuan untuk mengeluarkan racun dan gas penyebab masalah pencernaan. Mencegah penyakit jantung Buah zaitun baik untuk kesehatan jantung sebab buah zaitun mampu mengurangi tingkat kolesterol jahat dalam tubuh dan meningkatkan HDL atau kolesterol baik. Mengurangi resiko diabetes Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi buah zaitun akan mengurangi resiko Anda terkena penyakit diabetes. Memperbaiki penglihatan Karena sifat anti oksidan yang ada di dalam buah zaitun, maka buah zaitun penting untuk meningkatkan penglihatan Anda. Mencegah asma Vitamin C yang terkandung di dalam buah zaitun mampu membantu Anda untuk terhindar dari asma. Membantu dalam mengobati anemia Tingginya jumlah zat besi yang ada di dalam buah zaitun akan meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh Anda. Selain itu buah zaitun akan mengikat oksigen di dalam darah Anda sehingga membuat Anda lebih sehat.






BAB III
PENUTUP

3.1.    Kesimpulan
Surah At-Tin adalah surah ke-95 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Nama At-Tin diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama surah ini yang artinya buah Tin. Surah at-Tin diawali dengan sumpah Allah yang menyebut buah Tin, buah Zaitun, Gunung Sinai, dan Mekkah (ayat 1 hingga 4). Ayat berikutnya menjelaskan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Walau begitu, manusia pada akhirnya akan dikembalikan ke tempat yang paling rendah atau paling hina jika tidak menjalankan perintah Allah. Orang yang akan selamat dari kehinaan adalah orang yang beriman dan beramal shaleh dan mereka akan mendapatkan pahala yang terus-menerus. Ayat ke-7 menjelaskan Muhammad adalah utusan Allah, yang ajarannya tidak boleh didustakan.Ayat terakhir menyatakan bahwa Allah adalah "Hakim Yang Paling Adil".

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik.
3.2.    Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang berjudul tentang “Kisah surah At-Tin”, dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis sangat berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan juga para pembaca pada umumnya.



DAFTAR ISI

BAB I        PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Masalah                                                                 1
1.2.       Perumusan Masalah                                                                        1
1.3.       Tujuan                                                                                             1
1.4.       Metode Penulisan                                                                           1
1.5.       Sistematika Penulisan                                                                     1
BAB II       PEMBAHASAN
                   2.1.   Pengertian Surah At-Tin                                                                 3
                   2.2.   Makna Surah At-Tin                                                                       4
                   2.3.   Kandungan Surah At-Tin                                                               5
                   2.4.   Manfaat Surah At-Tin                                                                     9
BAB III     PENUTUP
                   3.1.   Kesimpulan                                                                                     14
                   3.2.   Saran                                                                                               14
DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR PUSTAKA




Format kartu soal PAI SMK

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL

Tahun Pelajaran 2016/2017



Provinsi/Kota/Kabupaten : Bireuen


Program Studi   :  Teknik kendaran Ringan                                                 Nama Penulis Soal :                                                             Satuan Kerja :
Mata Pelajaran  :  Pendidikan Agama Islam                                                 1.                                                                                                 SMK
Kelas                   :  X                                                                                             2. ……………………………..                                                  ……………
Kurikulum          :  KTSP-2006 / K-2013
KD – Kompetensi Dasar

3.5       Menganalisis ketentuan berpakaian sesuai syariat islam
  
BukuAcuan / Referensi:







Pengetahuan/         Aplikasi                 Penalaran
Pemahaman



DeskripsiSoal
Islam mengidentikkanpakaiansebagaipelindung, yaitumelindungidariberbagaibahaya yang mungkinmuncul. Sebaliknya, baratmengidentikkanpakaiansebagai mode atau trend yang justrudapatmengundangpihaklaki-lakimaupunwanitauntukmenikmatikeindahantubuhnyalewat mode pakaian yang dikenakannya, dariuraiandiatasmanakah yang tidaktermasukciri-ciripakaian yang sesuaisyariatislam,,,

a.       Menutup aurat
b.      Tidak tembus pandang
c.       Tidak ketat
d.      Menyerupai lawan jenis
e.      Bagi laki-laki dilarang memakai bahan dari sutra dan emas















No. Soal

1



KunciJawaban

c
Konten/Materi
·     Berpakaian sesuai dengan syariat islam




Indikator Soal
1.5.1           Menyimpulkan pengertian berpakaian sesuai syariat islam
1.5.2          Menganalisis Dalil tentang berpakaian sesuai dengan syariat islam
1.5.3          Menemukan ciri-ciriberpakaian yang sesuai syariat islam
1.5.4          Memproyeksikan Tujuan berpakaian sesuai dengan syariat islam
1.5.5          Merumuskan Hikmah berpakaian sesuai dengan syariat islam



























KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN

KARTU SOAL

Tahun Pelajaran 2016/2017



Provinsi/Kota/Kabupaten : Bireuen


Program Studi   :  Teknik kendaran Ringan                                                 Nama Penulis Soal :                                                             Satuan Kerja :
Mata Pelajaran  :  Pendidikan Agama Islam                                                 1.                                                                                                 SMK
Kelas                   :  X                                                                                             2. ……………………………..                                                  ……………
Kurikulum          :  KTSP-2006 / K-2013
KD – Kompetensi Dasar

4.5Menyajikan keutamaan tata cara berpakaian sesuai syariat islam
  
BukuAcuan / Referensi:







Pengetahuan/         Aplikasi                 Penalaran
Pemahaman



DeskripsiSoal
Rumuskanlahtatacaraberpakaiansesuaidengansyariatislam.


Jawaban;
Berpakaian menurut islam adalah berpakaian yang sesuai dengan ajaran islam dan pengguna pakaian tersebut harus mencerminkan seorang muslim/muslimah yang taat.












No. Soal

1



KunciJawaban


Konten/Materi
·     Berpakaian sesuai dengan syariat islam




Indikator Soal
4.5.1.        Memadankan tata cara berpakaian sesuai dengan syariat islam
4.5.2.        Merumuskan keutamaan tata cara berpakaian sesuai syariat islam











Makalah QS At Tin

BAB I PENDAHULUAN 1.1.        Latar Belakang Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada nabi kita Muhammad.Saw se...